Skip to main content

Paradox

aku tersandar di sofa yang tak bisa lagi disebut nyaman, memikirkan semua kemungkinan-kemungkinan yang mungkin terjadi di hidupku, tentang hal-hal yang tidak aku lakukan dan tentang hal-hal yang aku lakukan namun kusesali. aku berpikir mengapa manusia selalu mempunyai prasangka baik dan buruk dan apa saja hal yang mendasari itu. aku bertanya-tanya apa yang terjadi jika hal itu terjadi dan apa yang terjadi bila hal ini terjadi. aku berpikir mengapa manusia selalu salah kaprah atas semua ekspektasi dan realita di depan mata mereka. aku berpikir apakah orang-orang disekitarku memang benar adanya untukku dan apakah memang aku memang benar untuk mereka. aku bertanya-tanya mengapa percaya itu sulit dan mengapa konsep kuat dan tegar itu rumit. aku bertanya-tanya mengapa manusia rela bersakit-sakitan untuk orang yang belum tentu akan selalu memuaskan keinginan mereka selamanya. mengapa manusia rela hatinya terdesak untuk hal-hal fana. mengapa aku rela terdesak untuk hal-hal fana. mengapa manusia gemar bergantung dengan orang lain. mengapa aku susah sekali bergantung namun ketika sudah bergantung sulit lepas. mengapa orang-orang datang dan pergi begitu saja meninggalkan luka. mengapa terkadang memiliki sensitivitas yang tinggi itu salah. aku bahkan tidak tahu apa inti dari tulisan ini dan mengapa aku menulis ini. tapi yang kutahu adalah aku sekarang terombang-ambing menghadapi pikiran-pikiranku sendiri. 

Comments